Thursday, 29 September 2022

Pemasangan Atribut (Tanda Pengenal) Pramuka Penggalang

Pemasangan atribut pramuka penggalang ini melanjutkan artikel sebelumnya, Pemasangan Atribut Siaga di Seragam Pramuka. Tanda pengenal atau kerap disebut juga sebagai atribut, dipasang di seragam pakaian pramuka, termasuk seragam pakaian penggalang. Pemasangan tersebut tentunya menggunakan aturan dan tata cara tersendiri.

Untuk memahami macam-macam tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka, ada baiknya membaca artikel Macam-Macam Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka terlebih dahulu.
Berbagai atribut atau tanda pengenal yang dipasang di pakaian seorang pramuka penggalang (baik putra maupun putri) antara lain adalah: tanda tutup kepala, tanda wosm (pandu dunia), tandatikan, dan papan nama. Juga tanda lokasi, gudep, dan badge wilayah. Tanda regu, Tanda Kecakapan Umum Penggalang (mangga), Tanda Kecakapan Khusus (TKK), dan tanda pratama, pemimpin regu, atau wakil pemimpin.

Gambar Pemasangan Atribut Pramuka Penggalang Putra


Kesemua atribut atau tanda pengenal pada pramuka penggalang putra di pasang seperti pada gambar berikut ini.

atribut pramuka penggalang

Penjelasan tentang pemasangan masing-masing atribut diurai di keterangan di bagian bawah artikel ini.

Gambar Pemasangan Atribut Pramuka Penggalang Putri

Sedangkan untuk atribut pakaian seragam pramuka pramuka penggalang putri adalah sebagaimana gambar berikut ini

atribut pramuka penggalang putri


Read More

Wednesday, 28 September 2022

Arti Tanda Kecakapan Umum Penggalang

Arti Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penggalang atau yang biasa disebut sebagai Manggar sudah selayaknya diketahui oleh semua pramuka penggalang. Karena tanda tanda yang dikenakan dilengan baju kiri, di bawah tanda ini bukan sekedar aksesoris tanpa arti. Namun sebaliknya, TKU mengandung makna yang sangat dalam.

Tanda Kecakapan Umum Penggalang yang disebut juga dengan manggar adalah tanda yang diberikan setelah seorang Penggalang menyelesaikan SKU Penggalang. Oleh karena itu, yang mengenakan manggar ini berarti telah lulus dan menyelesaikan semua persyaratan dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum.


Diketahui, TKU memiliki tiga tingkatan sesuai dengan tingkatan SKU. Tingkatan itu yaitu:

  • Satu Manggar untuk pramuka penggalang yang telah menyelesaikan SKU Ramu
  • Manggar bersusun dua untuk pramuka penggalang yang telah menyelesaikan SKU Rakit
  • Manggar bersusun tiga untuk pramuka penggalang yang telah menyelesaikan SKU Terap. 
  • Arti Kiasan TKU Pramuka Penggalang

    dijelaskan diawal, TKU bukan sekedar aksesoris yang dipasang di lengan baju namun memiliki arti tersendiri. Kiasan dalam Tanda Kecakapan Umum Penggalang atau Manggar itu yaitu:

    tku-manggar-penggalang

    • Mayang Terurai bertangkai tiga menggambarkan bunga yang sedang berkembang, indah dan menarik; mengibaratkan Pramuka berdasarkankan yang gelisah, lincah dan menarik sedang menarik sebagai calon penerus bangsa yang mengembangkan dirinya dengan jiwa Pramuka Trisatya.
    • Mayang Terurai mekar ke samping ; mengibaratkan semakin terbukanya pan-dangan Penggalang dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan di sekitarnya.
    • Warna merah ; kekayaan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.

    Nah, itulah arti kiasan yang terkandung dalam TKU atau manggar Penggalang.


Read More

Tanda Umum dalam Gerakan Pramuka

Tanda Umum dalam Gerakan Pramuka merupakan tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang dikenakan secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka baik anggota puteri maupun putera, pada pakaian seragamnya, untuk mengenalkan seorang Pramuka sebagai anggota Gerakan Pramuka dan Gerakan Kepramukaan Sedunia.

Tanda Umum merupakan bagian dari Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka di samping Tanda Satuan, Tanda Jabatan, Tanda Kecakapan, dan Tanda Penghargaan. Pengadaan dan Tata Cara Penggunaan Tanda Umum telah diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Nomor 055 Tahun 1982 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dan Keputusan Kwartir Nasional Nomor 059 Tahun 1982 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka.

Tanda-tanda umum ini dikenakan di seragam pramuka oleh setiap anggota Gerakan Pramuka baik putra maupun putri. Di samping itu, pengenalan terhadap Tanda Umum Gerakan Pramuka menjadi salah satu syarat dalam SKU Penggalang Ramu .

Macam, Bentuk, dan Pemakaian Tanda Umum

Macam, bentuk, dan tata cara pemakaian Tanda Umum Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
  • Tanda Tutup Kepala
    Tanda Tutup Kepala adalah tanda yang dikenakan pada tutup kepala (baret, peci, atau tutup kepala lainnya) yang dipakai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka . Bentuk Tanda Tutup Kepala adalah sebagai berikut:


  • Setangan Leher
    Setangan leher adalah berbentuk segitiga sama kaki dengan salah satu sudut ber 90 derajat dengan warna merah dan putih sudut yang diputar sedemikian rupa. Setangan leher dikenakan di leher dengan kedua ujungnya menggantungkan di depan dada. Selengkapnya tentang setangan leher, baca: Setangan Leher Pramuka .
Setangan Leher Pramuka

  • Tanda Pelantikan
    Tanda pelantikan merupakan tanda yang diberikan kepada orang yang telah dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka. Tanda ini dikenakan di saku atau sebelah kanan baju pramuka (putra) atau pada baju sebelah kanan seragam pramuka putri.

  • Tanda Kepramukaan Sedunia (WOSM)
    Tanda Kepramukaan Sedunia ( WOSM ) adalah tanda seseorang menjadi anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia (World Organization of Scout Movement). Tanda yang dikenakan pada dada sebelah kiri pada pakaian seragam pramuka putra atau kerah baju sebelah kiri pada seragam pramuka putri.
  • Tanda Harian
    Tanda Harian adalah tanda yang dikenakan pada pakaian selain seragam harian yang dinyatakan sebagai anggota Gerakan Pramuka atau anggota Kepramukaan Sedunia.

Sebagai bagian dari tanda pengenal Gerakan Pramuka, sudah selayaknya, setiap anggota pramuka mengenali dengan benar masing-masing tanda umum Gerakan Pramuka ini. Semoga artikel sederhana mengenai tanda umum ini dapat mewujudkannya.

    Read More

    Tanda Pengenal Gugusdepan (Gudep)

     Tanda pengenal gugusdepan biasa disebut juga tanda gugusdepan (gudep) atau "pita gudep" merupakan salah satu jenis tanda satuan dalam sistem tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka. Sebagai mana diketahui, pengenal dalam Gerakan Pramuka lambang dalam 5 kelompok, yaitu satuan, tanda jabatan, tanda tanda, tanda kehormatan. Salah satu tanda satuan adalah tanda gugusdepan atau tanda pengenal gudep.

    Tanda gugusdepan atau pita gudep adalah tanda satuan yang menyatakan seorang pramuka (pemakaianya) tergabung dalam gugusepan tertentu . Dalam tanda gugusdepan ini termuat nomor registrasi gugusdepan sekaligus nomor kwartir mengomel di mana pramuka tersebut berdomisili. Sehingga dengan melihat tanda tersebut, akan langsung dapat diketahui dari gudep dan kwartir mengomel mana seorang pramuka berasal. Di tambah dengan tanda lokasi (kwartir cabang) yang terletak di atasnya dan lencana daerah, maka lengkaplah lokasi domisili seorang anggota Gerakan Pramuka dapat diketahui dengan mudah dari seragam pakaian pramuka yang dikenakannya.


    Bentuk Tanda Gudep


    Tanda gugusdepan atau pita gudep berupa pita kecil, berwarna putih, berbentuk persegi panjang, dengan tulisan dan garis tepi berwarna merah. 
    Di dalamnya terdapat dua kelompok angka yang masing-masing terdiri atas dua digit dan tiga digit. Kelompok angka pertama, terdiri atas dua digit, merupakan nomor urut kwartir mengomel di suatu kwartir cabang. Sedangkan kelompok kedua, terdiri atas tiga digit angka, merupakan nomor gugusdepan (gudep). Di antara kedua kelompok angka tersebut dipisahkan dengan tanda baca titik (".").


    Khusus pada nomor gugusdepan, tiga digit angka pada kelompok kedua, dibedakan antara gudep putra dan putri. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap.

    Sebagai contoh adalah pita gugusdepan dengan tulisan 13.102. Angka 13 menunjukkan nomor urut kwartir mengomel di suatu kwartir cabang. Angka 102 menunjukkan nomorurut gudep. Karena 102 adalah angka genap, maka gugusdepan tersebut adalah gudep putri. 


    Pemasangan Tanda Gudep


    Tanda pengenal gudep dipasang pada lengan baju sebelah kanan (di antara bagde kwarcab dan kwarda atau bagde daerah). Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya. Namun yang dipasang di seragam pramuka tetaplah pita gudep yang terdiri atas dua kelompok angka angka sebagaimana dijelaskan di atas.


    Read More

    Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun

    Sejak pertama kali, 1961, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dipimpin oleh tujuh Ketua Kwarna yang berbeda. Daftar Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dari tahun ke tahun tersebut dimulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki Ketua Kwarna sejak tahun 1961 hingga 1974. Sedangkan Ketua Kwarnas terakhir (saat ini) adalah Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si. yang sejak 2013 silam.

    Lima Ketua Kwarnas lainnya adalah Letjen. Sarbini, Letjen. Mashudi, Letjen. Himawan Sutanto, Letjen. Rivai Harahap, dan Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH.

    Dalam artikel kali ini akan disebutkan daftar ketujuh Ketua Kwartir Nasional tersebut. Daftar juga dilengkapi dengan periode atau masa bakti mereka masing-masing. Pun lengkap dengan foto atau gambar dari masing-masing ketua Kwarnas.

    Daftar Nama Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka


    Berikut ini adalah daftar nama ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka .

    Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua Kwarnas Pertama dan Terbanyak Periode (1961-1974)

    Hamengku Buwono IX



    Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama kali sekaligus paling banyak periode (empat periode) jabatan dan dengan masa terlama kedua (selama 13 tahun). Sesuai yang tercatat dalam Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia , pada tanggal 14 Agustus 1961, Presiden RI Ir. Soekarno mengangkat dan melantik Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Ir. Soekarno, Kwarnari di ketuai oleh Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh, sedangkan Kwarnas di Ketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

    Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka selama 13 tahun yang terdiri atas 4 masa bakti. Saat itu masa bakti ketua Kwarnas adalah 4 tahun. Masa bakti kepengurusan Hamengku Buwono IX sebagai ketua Kwarnas adalah masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.

    Letjen. M. Sarbini, Ketua Kwarnas Kedua (1974-1978)

    Letjen.  Sarbini


    Ketua Kwarnas kedua adalah Letjen. Sarbini. M. Sarbini sebelumnya pernah menjadi Menteri Pertahanan Indonesia di masa pemerintahan Presiden Soekarno (1966) dan Menteri Transmigrasi dan Koperasi di masa Presiden Soeharto (1968-1973). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas dalam Munas I Gerakan Pramuka, 20-27 November 1974 di Manado, Sulawesi Utara. Meninggal setahun sebelum masa baktinya sebagai Ketua Kwarnas berakhir.

    Letjen. Mashudi, Ketua Kwarnas Ketiga dan Terlama (1978-1993)


    Letjen.  Mashudi


    Ketua Kwartir Nasional ketiga adalah Letjen. Mashudi. Terpilih dalam Munas II Gerakan Pramuka pada tanggal 29 Oktober - 5 November 1978 di Bukittinggi, Sumatera Barat dan terpilih kembali hingga ketiga kalinya (tiga masa bakti).

    Letjen. Mashudi meskipun hanya tiga masa bakti, namun masa jabatannya lebih lama dibandingkan Hamengku Buwono IX karena semenjak Munas II tersebut masa bakti Kwarnas diperlama menjadi lima tahun dari sebelumnya yang hanya empat tahun. Sehingga Letjen. Mashudi secara total selama 15 tahun yang terdiri atas tiga periode yakni masa bakti 1978-1983, 1983-1988, dan 1988-1993.

    Letjen. Himawan Sutanto, Ketua Kwarnas Keempat (1993-1998)

    Letjen.  Himawan Sutanto

    Letjen. Himawan Sutanto terpilih menjadi Ketua Kwarnas yang keempat dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka pada tanggal 2-8 November 1993 di Jayapura, Papua. Beliau hanya selama satu periode.

    Letjen. Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima (1998-2003)


    Letjen.  Rivai Harahap

    Letjen. Rivai Harahap terpilih menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang kelima dalam Munas VI yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober - 8 November 1998 di Samarinda, Kalimantan Timur. Beliau hanya selamat satu masa bakti. 

    Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Ketua Kwarnas Keenam (2003-2013)

    Prof.Dr.Azrul Azwar, MPH

    Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH terpilih menjadi Ketua Kwartir Nasional yang berada di Munas VII yang berlangsung pada tanggal 15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada Munas VIII (15-18 November 2008 di Cibubur, Jakarta), beliau terpilih kembali menduduki masa bakti yang kedua kalinya.

    Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si., Ketua Kwarnas Ketujuh (2013- sekarang)

    Adhyaksa Dault, SH, M.Si

    Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka saat ini adalah Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si. Beliau terpilih dalam Munas IX pada 2-5 Desember 2013 di Kupang, NTT. 

    Itulah daftar nama ketujuh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dari yang pertama hingga yang terakhir. Ketua Kwarnas mulai dari  Sri Sultan Hamengkubuwono IX hingga  Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si.

    Read More