Friday, 24 July 2015

SEJARAH AMBALAN BONGBANG LARANG DAN BONGBANG KENCANA GUDEP O2.101/02.102

 

PRAJA MUDA KARANA
SMK NEGERI 3 KOTA BANJAR
SEJARAH BERDIRINYA AMBALAN BONGBANG LARANG DAN BONGBANG KENCANA
         Pada mulanya berawal dari masa PLPK berakhir pada tahun 2008 bulan juli atau yang sekarang kita sebut dengan sebutan MALABAR.Sejak masa tersebut berlangsung mulailah tubuh jati diri mereka masing-masing dan disaat itu pula mulailah tumbuh bibit pemimpin yang akan membawa kemana SMKN 3 BANJAR.Setelah masa PLPK tersebut berakhir maka mulailah dibentuk organisasi-organisasi di SMKN 3 BANJAR.Disinilah  sekarang saya akan memulai menceritakan berdirinya pramuka di SMKN 3 Banjar.sebelumnya yang membentuk organisasi ini yaitu SMKN 1 Banjar yang di damping oleh Pembina pertama yaitu Ka Kurnia Iwan namun setelah mereka mendirikan organisasi tersebut mereka bingung untuk member nama ambalannya,dan pada saat itu pula ada yang member usul dengan sebutan nama SANGGA BUANA yang diambil dari nama lapang sepak bola yang dekat makam pahlawan.Alasannya yaitu karena SMKN 3 Banjar lahirn di SMP PGRI tepatnya dekat dengan lapang SANGGA BUANA.Namun Ka Kurnia Iwan tidak menyetujuinya karena sebutan nama tersebut hanya untuk nama pramuka putra sedangkan untuk putrid akan diberi nama apa,,,???
                                                                 
         Beberapa saat kemudian ka kurnia iwan kembali berkumpul-kumpul dengan guru-guru lain.Dengan tidak sengaja ka kurnia iwan ingat bahwa dia harus member nama ambalan pramuka.Disaat itu pula beliau meminta pendapat dan solusi dari para guru dan dari salah satu guru menyarankan member nama ambalan yang mempunyai kaitan dengan unsure-unsur sejarah.Lalu tumbuhlah ide cemerlang dari Pembina pramuka pertama tersebut karena kebetulan beliau tinggal di ciamis yang dekat dengan tempat wisata kerajaan padjajaran panjalu dan sekilas dia ingat tentang sejarahnya.Pada detik itu juga beliau member nama ambalannya yaitu BONGBANG LARANG DAN BONGBANG KENCANA yang diambil dari nama putra & putrid seorang raja panjalu.Nama BONGBANG LARANG untuk putra dan BONGBANG KENCANA untuk putri.Setelah nama ambalan sudah ditentukan lalu tinggal membuat lambang ambalan/amsal.Proses pembuatannya dilakukan di Ciamis yang dibantu oleh para guru & para anggota pramuka.Dan dalam waktu beberapa hari lambang ambalan pun telah selesai didesain dengan berbagai macam arti yang terkandung didalamnya.
Isi yang terkandung,diantaranya:
*Bongbang Larang untuk putra
  • v   Terdapat kujang yang disebut Kujang Naga
  • v    Lambang berbentuk Segi Lima yang berarti Pancasila
  • v  Terdapat gambar macan yang yang memiliki 5 kumis kanan kiri sehingga berjumlah 10 yang berarti Dasa dharma
  • v    Tulisan Bongbang Larang untuk ambalan putra
  • v    Warna merah yang berarti berani
  • v    Warna kuning yang berarti kemakmuran.
*Bongbang Kencana untuk putri
  • v  Terdapat kujang yang disebut Kujang Kuntul
  • v  Lambang berbentuk segi lima yang berarti Pancasila
  • v  Terdapat gambar macan yang memiliki 5 kumis kanan kiri sehingga berjumlah 10 yang berarti Dasa dharma.
  • v  Tulisan Bongbang Kencana untuk ambalan putrid
  • v  Warna merah yang berarti berani
  • v  Warna kuning yang berarti kemakmuran.
Berikut ini adalah sekilas cerita tentang sejarah padjajaran panjalu ciamis bongbang larang & bongbang kencana.
            Maung panjalu(Harimau panjalu).sekelumit kisah mengenai maung panjalu adalah latar belakang hubungan dua kerajaan besar di tanah jawa yaitu padjajaran(sunda) dan majapahit.Menurut babad panjalu berawal dari dewi Sucilarang putrid dari Prabu siliwangi yang dinikahi oleh Pangeran Gajah Wulung putra dari Mahkota Raja majapahit Prabu Brawijaya yang diboyong ke keraton majapahit.Ketika Dewi Sucilarang telah mengandung yang tak akan lama lagi mendekati masa persalinan,ia meminta agar dapat melahirkan di tanah kelahirannya yaitu di padjajaran,dan pangeran mau tidak mau harus menyetujuinya lalu diantarkanlah rombongan putri kerajaan padjajaran ke kampong halamannya beserta pengawalan tentara dari kerajaan.                          Suatu ketika iring-iringan tiba dikawasan hutan belantara panumbangan yang masuk kedalam wilayah kerajaan panjalu lalu berhenti untuk istirahat sejenak.lalu mereka mendirikan tenda-tenda dan pada saat ditengah kegelapan malam tanpa diduga sang putrid melahirkan 2 orang putra-putri kembar,yang laki-laki diberi nama bongbang larang & untuk yang perempuan diberi nama bongbang kencana.Ari-ari mereka disimpan dalam sebuah pendil(wadah terbuat dari tanah liat) & diletakan diatas sebuah batu besar.Kedua bocah kembar itu tumbuh menuju remaja dilingkungan keraton Pakwan Padjajaran.Satu hal yang menjadi keinginan mereka adalah  mengenal dan menemui sang ayah di majapahit,begitu kuatnya keinginan itu sehingga bongbang larang & bongbang kencana sepakat untuk minggat pergi secara diam-diam menemui sang ayah.                Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh,mereka tiba dan beristirahat di kaki gunung sawal,mereka merasa kehausan dan mencari sumber air disekitar tempat itu,lalu mereka menemukan sebuah pendil berisi air diatas sebuah batu besar yang sebenarnya adalah bekas wadah ari-ari mereka sendiri.Bongbang larang yang tak sabar langsung menegak isi pendil itu dengan lahap sehingga kepalanya mauk dan tersangkut didalam pendil tersebut.Sang adik kebingungan kemudian menuntun kakanya mencari seorang yang bisa melepaskan pendil tersebut. Berjalan terus ke arah timur akhirnya mereka bertemu seorang kakek bernama aki ganjar, syaang sekali kakek itu tidak kuasa menolong bongbang larang, ia kemudian menyarankan agar kedua  remaja ini menemui aki garahang di pondoknya kea rah utara.                              Aki garahang yang ternyata adalah seoranag pendeta yang bergelar  pendeta gunawisesawiku trenggana itu memecahkan pendil dengan sebuah kijang terbelah menjadi dua (kujang milik pendeta ini sampai sekarang masih tersimpan di pasucian bumi alit). Karena karomah atau kesucian sang pendeta, maka kendil yang terbelah dua itu yang sebelah membentuk menjadi cipangbuangan sedangkan yang sebelah lagi menjadi kulah (kolam mata air)bernama pangbuangan.sebagai tanda terimakasih kedua remaja itu kemudian mengabdi kepada aki garahang di padepokanya, sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke majapahit. Suatu ketika sang pendeta bepergian untuk suatu keperluan dan menitipkan padepokanya kepada bongbang larang dan bongbang kencana dan berpesan agar tidak mendekati kulah yang berada tidak jauh darinpadepokan. Kedua remaja yang penuh rasa ingin tahu itu tidak bisa menahan diri untuk  mendekati kulah terlarang yang ternyata berair jernih,penuh dengan ikan berwarna warni. Bongbang larang segera saja menceburkan diri ke dalam kulah itu sementara sang adik hanya memebasuh kedua tangan dan wajah sambil merendamkan kedua kakinya.                                                      Betapa terkejutnya sang adik ketika bongbang larang naik ke darat ternyata wajah dan seluruh tubuhnya telah ditumbuhi bulu seperti harimau loreng. Tak kalah kagetnya ketika bongbang kencana bercermin kepermukaan air dan ternyata wajahnya pun telah berubah seperti harimau sehingga tak sadar menceburkan diri kedalam kulah. Keduanya pun kini berubah menjadi dua ekor harimau kembar jantan dan betina.                                                                          Hamper sja kedua harimau itu akan di bunuh oleh aki garahang karena dikira telah memangsa bongbang larang dan bongbang kencana. Namun ketika mengetahui kedoa harimau itu jelmaan dua putra-putri kerajaan padjajaran yang menjaga padepokanya sang pendeta tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berpendapat bahwa kejadian itu sudah menjadi kehendak yang maha kuasa, ia berpesan agar kedua harimau itu tidak menganggu hewan peliharaan orang panjalu, apalagi kalau mengganggu orang panjalu maka mereka akan mendapat kutukan darinya.                                    Kedua harimau jejadian itu berjalan tek tentu arah sehingga tiba di cipanjalu, tempat itu adalah milik kaprabon panjalu yang di Tanami aneka sayuran dan buah-buahan. Di bagian hilirnya terdapat pancuran tempat pemandian keluarga kerajaan panjalu. Kedua harimau itu tak sengaja terjerat oleh sulur-sulur tanaman paria oyong (sayuran sejenis terong-terongan) lalu jatuh terjerembat kedalam gawul (saluran air tertutup terbuat dari batang pohon nira yang di lubangi) sehingga aliran air ke pemandian itu tersumbat oleh tubuh mereka.                                                                  Prabu sanghyang cakradewa terheran-heran kettika melihat air pancuran  di pemandianya tidak mengeluarkan air, ia sangat terkejut ketika di periksa ternyata pancuranya tersumbat oleh kedua ekor harimau. Hampir saja kedua  harimau itu di bunuhnya karena khawatir membahayakan masyarakat, tapi ketika mengetahui bahwa kedua harimau itu adalah jelmaan kedua putera-puteri kerajaan padjajaran, sang prabu menjadi iba dan menyelamatkan mereka dari himpitan saluran air itu.
            Sebagai tanda terimakasih, kedua harimau itu bersumpah di hadapan prabu sanghyang cakradewa bahwa mereka tidak akan menganggu orang panjalu dan keturunanya, bahkan bila diperlukan mereka bersedia datang membantu orang yang berada dalam kesulitan. Kecuali orang panjalu yang meminum air dengan cara menenggak langsung dari tempat air minum (teko, ceret, dsb), orang panjalu yang menananm atau memakan paria oyong, orang panjalu yang membuat gawul (saluran air tertutup), maka orang-orang itu berhak menjadi mangsa harimau jejadian itu.                   Selanjutnya kedua harimau itu melanjutkan perjalanan hingga tiba di keraton majapahit dan ternyata setibanya di majapahit sang ayah telah bertahta sebagai raja majapahit. Sang prabu sangat terharu dengan kisah perjalanan kedua putera-puteri kembarnya, ia kemudian memerintahkan bongbang larang untuk menetapkan menjadi penjaga di kerato padjajaran, sedangaka bongbang kencana di beri tugas untuk menjaga kerton majapahit.                                                Pada waktu-waktu tertentu kedua saudara ini di perkenalkan untuk saling menjenguk maka menurut kepercayaan leluhur panjalu , kedua harimau itu selalu berkeliaran untuk saling menjenguk pada setiap bulan maulud.
            Disinilah sekarang titik awal mulainya organisasi pramuka yang di pimpin olehb pradana (pemimpin rencana dan ambalan) yaitu ka Rizal selama slama satu tahun lebih dengan Pembina ka kurnia Iwan. Namun pramuka kurang berkembang di masa pimpinan ka Rizal inimaka setelah penerimaan calon siswa baru pad tahun 2009 sampai datang perekrutan anggota baru untuk meneruskan mereka. Lalu di adakan pemilihan pemimpin baru untuk menggantikan ka Rizal dan pada masa ini pramuka telah mendapatkan pemimpin baru yang bernama ka Ahmad Ridowi dengan Pembina pramuka baru juga  yang bernama ka Syamsul arif S.Pd.T. tidak salah mereka memilih ka Ridowi sebagai pemimpin karena pada masa itulah pramuka mulai berkembang dan menjadi maju walaupun belum mengadakan kegiatan besar  apalagi di luar sekolah  namun pramuka menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Sampai pada saat itu anggota oramuka yang bergabung  dengan organisasi paskibra telah memperoleh juara dalam lomba LGJSI atau lomba baris berbaris dengan mendapat 4 piala sekaligus dalam 1 perlombaan. Inilah awal kesuksesan organisasi pramuka.setelah kejadian luar biasa itu  pramuka menjadi sangat di butuhkan dalam dalam berbagai macam kegiatan besar maupun kecil. Tetapi setelah masa kesuksesan itu tumbuhlah berbagai macam konflik yang timbul karena ketidaksukaasn terhadap pramuka, entah karena mungkin salah satu dari anggota pramuka seperti ada yang lebih berkuasa. Sebenarnya anggota pramuka tidak ada sama sekali yang merasa kalu mereka paling berkuasa, tetapi kami anggota pramuka hanya menjalankan perintah dari atasan apa yang harus kami lakukan untuk kemajuan organisasi kami dan SMKN 3 Banjar. Itulah tujuan kami, kami tidak mementingkan kekuasaan tapi usaha proses agar organisasai kami menjadi berkembang dan bisa membawa citra diri SMK menjadi baik serta demi organisasi yang lain. Karena menurut kami jika SMK mulai berkembang dan maju dalam segi apapun maka organisasi di dalamnya pun ikut berkembang. Tetapi itu harus mwnjadi motivasi setiap organisasi bukan malah menjadi hambatan jika SMK tidak maju, semua itu butuh proses yang cukup lama.
             Sampai tiba perekrutan anggota baru pada tahun 2010 mulai, maka pada tahun inilah pramuka mulai menghadapi yang namanya MALABAR. PLPK dig anti menjadi MALABAR karena kota Banjar sudah berpisah dengan kab.ciamis sehingga istilahnya diganti. Sampai masa MALABAR berakhir mulai di bentuklah struktur baru ini  lalu melaksanakan upacara serah jabatan yang di lakukan oleh ka Ridowi. Pemimpin baru ini bernama Edi bodiyono dengan pembinanya bernama ka Agus gandi S.Pd.  lama kelamaan organisasi ini mulai maju  tetapi terlalu banyak hambatan yang di timbulkan dari berbagai macam pihak dan karena masalah yang timbul pada masa jabatan ka Ridowi.Kemudian sampai tiba perekrutan anggota baru pada tahun 2011 mulai dibentuklah struktur organisasi sementara karena pada saat itu terhambat oleh adanya PRAKERIN atau disebut juga dengan PKL,dan pemimpin sementara tersebut bernama Ka Yayan Lesmana dengan pembinanya bernama Ka Agus Gandi S.Pd.Pada masa kepemimpinan Ka Yayan Lesmana pada awalnya terlihat kompak namun seiring dengan berjalannya waktu ada sedikit konflik yang membuatnya tidak bersemangat dalam menjalani kepemimpinannya dikarenakan sesuatu hal yang berasal dari salah satu anggota,hingga masa prakerin selesai mulailah pembentukan struktur baru dengan pemimpin baru yang bernama Ka Budi Wahyono dengan Pembina yang sama yaitu Ka Agus Gandi S.Pd.Disaat kepemimpinan yang dipegang oleh ka Budi awalnya cukup lumayan dan meski terkadang timbul berbagai macam masalah yang datang menghampiri organisasi pramuka,namun semuanya mencoba tegar dan sabar karena masalah yang datang bagaikan angin yang datang dengan sepoi-sepoi lalu akan pergi dengan sendirinya,dan disini semuanya sama-sama belajar dalam segala sesuatu yang dihadapi ataupun menghadang,dan selalu mencoba bangkit dari apa yang menghantam dengan semangat pasti semua akan bisa teratasi.


EmoticonEmoticon